Bogor dikenal sebagai salah satu kota di Indonesia yang memiliki julukan “Kota Hujan”. Julukan ini tidak datang begitu saja, melainkan memiliki sejarah yang menarik di baliknya.
Sejarah di balik julukan Bogor sebagai “Kota Hujan” berasal dari kondisi geografis kota ini. Terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 265 meter di atas permukaan laut, Bogor memiliki iklim tropis basah dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Rata-rata curah hujan di Bogor mencapai sekitar 3.500 mm per tahun, jauh di atas rata-rata curah hujan di Indonesia.
Curah hujan yang tinggi inilah yang membuat Bogor menjadi salah satu kota terpadat hujan di Indonesia. Hujan seringkali turun dengan intensitas yang cukup besar dan durasi yang lama, sehingga membuat Bogor menjadi kota yang sering diguyur hujan. Hal ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana sejuk dan segar di tengah hujan yang turun.
Selain itu, julukan “Kota Hujan” juga berkaitan dengan sejarah Bogor sebagai tempat tinggal para penguasa kolonial Belanda. Pada masa penjajahan Belanda, Bogor menjadi tempat yang digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi para pejabat kolonial yang ingin melarikan diri dari panasnya cuaca di Batavia (sekarang Jakarta). Keadaan alam yang hijau dan udaranya yang sejuk membuat Bogor menjadi tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.
Dengan sejarah dan kondisi geografis yang unik, tidak heran jika Bogor dikenal sebagai “Kota Hujan”. Julukan ini menjadi identitas dari kota ini dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Bogor. Dengan keindahan alam dan udara yang sejuk, Bogor tetap menjadi destinasi wisata yang populer di Indonesia.