Resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan global yang semakin mempengaruhi produktivitas masyarakat. Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, namun penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat telah menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap obat tersebut.
Resistensi antibiotik membuat pengobatan infeksi bakteri menjadi semakin sulit dan mahal. Hal ini berdampak langsung pada produktivitas masyarakat, terutama pada pekerja yang harus absen karena sakit atau mengalami komplikasi akibat infeksi yang sulit diobati.
Peningkatan resistensi antibiotik juga berpotensi mengancam sektor pertanian dan peternakan, karena antibiotik sering digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit pada hewan. Jika resistensi antibiotik terus meningkat, maka produksi pangan juga akan terganggu dan harga pangan pun dapat naik.
Untuk mengatasi resistensi antibiotik, diperlukan upaya yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Dokter perlu lebih bijak dalam meresepkan antibiotik, pasien perlu mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik dengan benar, serta pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap penjualan antibiotik tanpa resep.
Selain itu, pendidikan dan sosialisasi mengenai resistensi antibiotik juga perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar akan bahaya penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Dengan demikian, diharapkan resistensi antibiotik dapat ditekan dan produktivitas masyarakat dapat terjaga dengan baik.