Masalah kesehatan seksual dan reproduksi masih sering diabaikan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi, serta stigma dan diskriminasi yang masih ada terhadap masalah-masalah ini.

Salah satu masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang sering diabaikan adalah infeksi menular seksual (IMS). IMS dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius jika tidak segera diobati, seperti infertilitas, kemandulan, dan bahkan kematian. Namun, masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi IMS karena kurangnya pemahaman tentang gejala dan cara penularannya.

Selain itu, masalah kesehatan reproduksi juga sering diabaikan di Indonesia. Banyak perempuan yang tidak mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan reproduksi, seperti pemeriksaan kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan layanan kebidanan yang aman. Akibatnya, angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di daerah-daerah pedesaan yang sulit dijangkau oleh layanan kesehatan.

Untuk mengatasi masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang masih sering diabaikan ini, diperlukan upaya yang lebih besar dari pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah perlu meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, serta memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi.

Selain itu, masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang masalah kesehatan seksual dan reproduksi, serta menghilangkan stigma dan diskriminasi yang masih ada terhadap masalah-masalah ini. Dengan demikian, diharapkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi di Indonesia dapat diatasi dan angka kematian ibu dan bayi dapat dikurangi. Semua pihak perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan ini demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.