Kunjungan wisatawan ke Gunung Qomolangma, yang juga dikenal sebagai Everest, diperkirakan akan naik dua kali lipat pada tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya minat dari para petualang dan pendaki gunung untuk menaklukkan puncak tertinggi di dunia.

Gunung Qomolangma terletak di perbatasan antara Nepal dan Tibet, dan telah menjadi tujuan yang sangat populer bagi para petualang sejak pertama kali berhasil didaki oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada tahun 1953. Setiap tahun, ribuan orang dari seluruh dunia mencoba untuk mencapai puncak gunung tertinggi di dunia ini.

Namun, pada tahun 2024, diprediksi bahwa jumlah wisatawan yang mengunjungi Gunung Qomolangma akan meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya minat masyarakat terhadap petualangan alam bebas, serta kemajuan teknologi yang membuat pendakian gunung menjadi lebih mudah dan aman.

Selain itu, pemerintah Nepal dan Tibet juga terus melakukan upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas di sekitar Gunung Qomolangma, sehingga memudahkan para wisatawan untuk mencapai puncak gunung tersebut. Diharapkan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Bagi para petualang dan pendaki gunung yang tertarik untuk menaklukkan Gunung Qomolangma, tahun 2024 mungkin merupakan waktu yang tepat untuk merencanakan perjalanan mereka. Dengan tingginya minat dan dukungan yang ada, semakin banyak orang yang memiliki kesempatan untuk merasakan pengalaman mendaki gunung tertinggi di dunia ini.