×

Keterlambatan menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi

Keterlambatan menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi

Menopause adalah tahap alami dalam kehidupan seorang wanita di mana produksi hormon reproduksi menurun dan akhirnya berhenti. Namun, penelitian baru telah menunjukkan bahwa keterlambatan menopause dapat berhubungan dengan peningkatan risiko asma pada wanita.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Imperial College London menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause pada usia lebih dari 50 tahun memiliki risiko asma yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause pada usia lebih muda. Menurut penelitian ini, wanita yang mengalami menopause pada usia 50 tahun atau lebih tua memiliki risiko asma sekitar 50% lebih tinggi.

Penelitian ini juga menemukan bahwa wanita yang mengalami keterlambatan menopause cenderung memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi dalam tubuh mereka. Estrogen adalah hormon yang memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh dan inflamasi. Tingkat estrogen yang tinggi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mengakibatkan peradangan yang dapat memicu serangan asma.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa wanita yang mengalami keterlambatan menopause cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi. IMT yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko asma, karena kelebihan berat badan dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan.

Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman mengenai hubungan antara menopause dan risiko asma pada wanita. Wanita yang mengalami keterlambatan menopause sebaiknya lebih waspada terhadap gejala asma dan melakukan pencegahan yang diperlukan, seperti menjaga berat badan yang sehat dan mengelola kadar hormon mereka.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan ini, diharapkan dapat membantu wanita dalam mengelola risiko asma yang lebih tinggi akibat keterlambatan menopause. Selain itu, penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk memahami lebih dalam mekanisme di balik hubungan ini dan mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.